Jumat, 14 September 2007

Hipotesa-2 Bubuk Lada Putih Burung Pelikan

Berdasarkan website www.toekangweb.or.id, warna-warna berikut ini memiliki persepsi/maksa sendiri setiap warnanya secara umum.

Warna biru biasanya berarti : Kepercayaan, Konservatif, Keamanan, Tehnologi, Kebersihan, Keteraturan

Warna kuning biasanya berarti : Optimis, Harapan, Filosofi, Ketidak jujuran, Pengecut (untuk budaya Barat), pengkhianatan

Jadi warna yang terdapat pada kemasan ini megandung arti bahwa bubuk lada putih ini dapat dipercaya/terjamin rasa dan kebersihannya. Kami sempat berpikir sih, mungkin produsennya berharap supaya produksi ini laku di pasaran dan mereka optimis dapat mencapai targetnya. Tapi kayaknya ga mungkin sampai menaruh visi pada kemasan ini, soalnya para pembeli kan tidak perlu sampai tahu visi dari perusahaan ini. Jadi, kalau dipikir ala anak DKV (ceileeh), warna kuning pada kemasan ini hanya untuk menarik perhatian saja. Selain itu warna biru memang cocok dipadankan dengan warna kuning (warnanya tidak bentrok).

Ngomong-ngomong soal gambar ikon burung pelikan ini, salah satu dari kami iseng-iseng tanya ke orangtua (yang kebetulan umurnya sudah cukup tua, jadi lebih besar kemungkinan tahu menahu tentang folisofi budaya Cina). Kira-kira bertanya seperti ini, “Pi, burung pelikan itu ada apa-apanya gak sih menurut budaya Cina? Bikin makmur atau apaa gitu..?” Setelah dipikir sejenak, jawabannya, “Kaga tuh. Gak ada apa-apa.”

Jadi, sama seperti hipotesa awal-nya, kami masih beranggapan hubungan burung pelikan dengan bubuk lada putih masih sama. Proses pengerjaan yang terorganisir, sesuai juga dengan warba biru yang berarti keteraturan (makin yakin aja nih!) dengan cara mengumpulkan material lalu ditimbun menjadi struktural yang lebih kecil sampai berupa bubuk lada putih yang halus.

Tidak ada komentar: