Minggu, 23 September 2007

Hipotesa Kecap Masak No.1 Cap Ikan Lele

Haha..ada postingan yg ketinggalan nih..tentang kecap masak cap lele..

Kalau pertama kali lihat packagingnya, pasti langsung ada kesan tradisional. Kesannya indonesia banget. Dengan pewarnaan yang dapat dibilang seadanya, packaging ini terlihat cukup menarik. Pemilihan warna merah hijau nya itu membuat packaging sederhana ini tidak terlihat suram. Pita merahnya memberikan kesan feminin, terlebih lagi didukung dengan adanya ornamen di keempat sisi nya. Apakah hanya perkiraan saya saja atau memang demikian, tapi packaging ini berbeda dengan packaging kecap-kecap yang sekarang beredar dipasaran.

Kecap-kecap yang banyak beredar dipasaran sekarang ini, packaging nya tidak lagi memberikan kesan "ini lhoo kecap yang cocok untuk digunakan oleh ibu rumah tangga" dan memberikan design packaging yang menarik untuk ibu-ibu rumah tangga, tetapi lebih condong ke arah design yang tegas, simpel, dan memiliki brand image yang kuat. Hal ini mungkin disebabkan oleh target market mereka yang meluas, kalau dulu kan urusan dapur kayaknya cuma urusan perempuan aja, makanya design kecap masaknya juga sengaja dibuat feminin, sehingga menarik bagi ibu-ibu rumah tangga (karena itu saya menganggap packaging kecap masak cap ikan lele ini tradisional). Saya pribadi belum mendapat tahun pembuatan design packaging kecap masak cap lele ini.

Menurut informasi yang saya peroleh, kecap masak cap lele ini cukup terkenal diantara para menikmat jajanan nusantara. Kecap ini diproduksi di Pati, Jawa Tengah dan memiliki banyak peminatnya dan telah berhasil mengembangkan sayapnya sampai ke Jogjakarta. Bahkan sering kali warga Jakarta yang pernah berkunjung ke Pati, sengaja nitip kecap masak cap lele ini sebagai oleh-oleh khas Pati kepada teman atau kerabatnya yang berkunjung ke Pati. Pabriknya terdapat di jalan arah Juwana, tapi sayang saya belum berhasil mendapatkan info lebih lengkap mengenai alamat detailnya. Pemilihan nama cap lele ini sendiri dikarenakan bahan yang digunakan untuk membuat kecap ini adalah kulit lele. Jadi ya ngga heran kan pemiliknya memberikan nama cap lele. Tetapi proses dan cara pembuatan nya belom diketahui, mungkin karena merupakan pabrik kecil mereka tidak memberikan ulasan lengkap mengenai produknya di internet. Saya sendiri mendapatkan info ini dari para pencinta kecap masak lele ini yang menulis di blog-blog mereka.Kecap masak cap lele sendiri sebenarnya hampir sama seperti kecap ikan yang banyak anda temui di supermarket, namun rasa nya agak manis, tidak asin dan legit.

Mengenai packaging nya, saya tidak banyak mendapatkan informasi, mungkin nanti apabila saya mendapat tambahan informasi akan saya post lagi di blog..

Sumber:
www.pisangkremes.com/?p=307
www.pisangkremes.com/?p=10
http://suluhpratita.multiply.com/photos/album/136/esuk-esuk_nyoto
http://blog-indonesia.com/blog.php?page=2&blogger=3316

2 komentar:

JUALAN APA SAJA mengatakan...

Semata wayang, saya minta ijin untuk link artikel ini ke blog saya. Soalnya saya juga penggemar kecap lele, jadi sayang kalau orang lain tidak ikut merasakan. Thanks ya

wah-u78 mengatakan...

“Kecap Dari Tetes Tebu”

Tetes tebu adalah sisa hasil pengolahan tebu menjadi gula, selama ini tetes tebu masih dianggap sebagai limbah yang dibuang begitu saja, akan tetapi ada juga memanfaatkanya sebagai bahan campuran makanan ternak, sebagai pupuk dan dibuat bumbu masak/ penyedap masakan, seperti MSG (Monosodium Glutamat).

Disini sya mau menjelaskan memanfaatkan tetes tebu sebagai sebagai bahan pembuat kecap karena secara fisik bentuknya mirip dengan kecap, yaitu warnanya coklat kehitaman,
kental, rasanya manis keasaman dan baunyapun mirip dengan kecap manis. Karena tetes tebu adalah sisa hasil pembuatan gula, maka secara ekonomis
harganya murah dan untuk mendapatkan juga mudah, karena di Indonesia banyak terdapat pabrik gula yang pasti menghasilkan molases/ tetes tebu.

Tujuan
Memberi wawasan masyarakat untuk berwirausaha dengan menerapkan ilmu yang didapat di sekolah khususnya bidang studi ekomomi (Teori produksi
dan pemasaran) dan bidang studi kimia (penetralan).

Pelaksanaan
Untuk membuat kecap asin rasa udang atau rasa ikan, langkah–langkahnya sama dengan kecap manis rasa udang atau rasa ikan, tetapi kandungan garamnya ditambah atau ikan asinya ditambah.
Secara prinsip tahapan pembuatan kecap tetes tebu meliputi tahap pembuatan bumbu, peneteralan tetes tebu, pemasakan/ perebusan tetes tebu dengan bumbunya dan penambahan bahan penambah protein setelah itu dilanjutkan dengan pengemasan.

Secara rinci langkah–langkah pembuatanya adalah sebagai berikut :

Pembuatan bumbu :
Bawang putih dan ketumbar dihaluskan dengan menggunakan cobek, Gula merah diiris–iris.

Peneteralan tetes tebu :
Tetes tebu dinetralkan dengan memberi air kapur tohor/ air gamping dan diaduk–aduk hingga PH mencapai 6/ 7

Pemasakan / perebusan
Bumbu–bumbu yang sudah dihaluskan dan gula merah yang diiris–iris dicampur dengan tetes tebu dalam panci kemudian dididihkan sambil diaduk–aduk untuk meningkatkan kandungan protein ditambahkan kaldu ikan atau udang yang
sudah direbus, panaskan terus di atas kompor dengan api kecil sambil diaduk–aduk selama kurang lebih 20 menit, setelah itu diangkat dan didinginkan
lebih kurang 40 derajat celcius.

Pengemasan
Botol diseterilkan dengan cara dikukus atau direbus kurang lebih 1 jam Kecap dimasukkan dalam botol dan ditutup
Botol yang sudah diisi diseterilkan kembali dengan cara dikukus
Pemasangan segel dengan cara membenamkan ujung botol beserta segel ke dalam air panas.

Pemasangan label.
Kegiatan ini tidak hanya sekedar mengajarkan cara pembuatan kecap dari tetes tebu tetapi bagaimana mengemas yang baik hingga ketahap pemasaran
hingga studi kimia.
Kegiatan ini sangat menyenangkan karena masyarakat bisa membuat sendiri kecapnya sekaligus bisa memasarkan langsung ke penjual makanan yang
banyak terdapat di lingkungan sekolah seperti, tukang bakso, penjual pangsit ayam, penjual sate dan penjual batagor adapun harga jual perbotol Rp.4.000.
Para kelompok saling “bersaing” untuk
memasarkannya, karena ada kebanggaan tersendiri apabila hasil produksi kita digunakan orang lain.
Hasilnyapun tidak kalah enak dari kecap yang biasa.

Hasil yang diharapkan
- Memberi wawasan Bagi maasyarakat bahwa kecap tidak hanya terbuat dari kedelai tetapi bisa juga dari tetes
tebu.
- Bagi lingkungan dan masyarakat sekitar
menciptakan lapangan kerja dan mengurangi jumlah pengangguran.

Salam
By Wahyu