Sabtu, 08 September 2007

Hipotesa kemasan Valentin

Produk yang memakai kemasan yang akan dibahas sekarang ini adalah karak. Karak adalah nama lain dari krupuk beras.

Produknya sendiri punya brand yang bernama Valentin. Asal-usul mengapa dipilih nama Valentin ini juga belum diketahui. Mengingat juga sebenarnya agak kurang wajar, karena ini adalah produk lokal, tapi mengapa memberikan brandnya itu Valentin, apalagi dengan pengejaan yang salah. Seharusnya kan Valentine, kalau memang itu yang dimaksud.

Kemudian dalam teknisnya, kemasan ini bentuknya persegi panjang, di dalamya ada juga list seperti bingkai untuk gambar dalamnya. yang pertama, akan dibahas produk karak rasa udang. Gambar yang dipakai adalah gambar 2 udang yang terlihat berhadap-hadapan, dengan maksud memberitahu bahwa ini adalah karak rasa udang.
Sedikit ada efek hiperbola adalah dengan menambahkan kata SUPER untuk mendramatisir rasa udang yang berlebihan.

Background belakangnya putih polos saja, tidak ditambahkan gambar atau elemen lain, hanya ada tulisan-tulisan keterang tentang produk ini.

Menurut saya kemasan produk ini sangat terlihat 'lokal' sekali. Sekali lihat saja pasti tahu kalau ini adalah produk dalam negeri. Yah mungkin karena produk ini dibuat beberapa puluh tahun yang lalu, yang notabene desain belum maju, dan juga mungkin terbentur dengan masalah ekonomi, ya dibuatlah sekedarnya saja.

Untuk nama Dewa Tujuh Dewi sendiri, kami mencoba untuk mencari sejarahnya. Tapi ternyata banyak sekali yang berhubungan antara dewa, dewi, dan angka 7 ini.
Banyak sekali cerita-cerita, atau mitos yang dulu semarak beredar tentang dewa dan dewi, kan banyak juga orang yang menganut animisme atau percaya pada dewa-dewi. Juga angka 7 yang dipercaya adalah angka keberuntungan, atau angka yang bagus. Mungkin dengan pemikiran seperti inilah, agar produknya berhasil dan beruntung, dipakailah istilah dewa-dewi dan juga angka keberuntungan.

Dari segi teknis desainnya juga akan sedikit kami bahas. Dari segi warna, yang dipakai hanya 2 warna saja yaitu merah dan hijau. Warna hijau dipakai untuk tulisan-tulisan keterangan, juga untuk list kotak di luarnya. Kemudian warna merah digunakan untuk warna objek keterangan rasanya, yaitu udang, bawang, dan juga untuk gambar Dewa Tujuh Dewi pada karak rasa trasi.Sebenarnya dalam komposisinya sih safe saja. Gambar yang ingin ditonjolkan diletakkan di tengah, dan dengan warna yang menyolok, yaitu warna merah, kemudian keterangan-keterangan yang lain diletakkan rapi disesuaikan dengan gambarnya. Tipografi yang dipakai juga sederhana, memakai jenis font serif seperti Arial yang tebal.
Ya mungkin kalau menurut kami, cukup old style, sederhana, dan juga simple.

Persamaan dari ketiga kemasan ini ada pada warnanya(seperti yang sudah disebutkan di atas), dalam komposisinya juga mirip. Hanya saja pada karak rasa trasi, tidak digunakan objek harafiah seperti udang dan bawang, tapi malah diwakilkan dengan objek dewa dan ada tujuh dewi yang berjajar. Kalau mau dilihat, dewa dan dewinya ini seperti manusia saja, tidak ada yang istimewa, palingan dari pakaiannya saja yang dulunya pakaian seperti itu dikenakan oleh orang-orang yang berada, seperti raja, bangsawan, dll. Dengan perwakilan objek yang seperti ini, maksudnya, dewa dan dewinya dipilih dalam bentuk wujud manusia, boleh dibilang ya ada kemiripan dengan budaya Yunani yang mengagungkan manusia dalam bentuk wujud dewa, seperti dewa Zeus, dan dewa-dewi lainnya yang kebanyakan juga berbentuk manusia yang postur tubuhnya sempurna. Juga setting alam yang seperti di pegunungan atau di khayangan, karena memang dahulu, alam Indonesia masih indah dan hijau.

Kemudian juga dalam pemilihan kata-kata untukmenerangkan produk ini cukup konsisten. Dilihat dari ketiga kemasan ini, semuanya mengungkapkan bahwa karak ini "kering, lezat, dan gurih". Ini mencerminkan kekonsistenan produk ini dalam rasa yang berbeda.


Sekian dulu untuk kali ini, terima kasihhhh.. tak ada gading yang tak retak... maaph ya kalau ada salah-salah kata...
menerima kritik dan saran ^^

1 komentar:

ADITYA PRAMUDITA mengatakan...

Mohon kalau ada yang tau dimana tempat produksi karak Valentin asal Solo ini, saya diberitahu.
Saya adalah pengusaha makanan di Depok,Jawa Barat yang menggunakan bahan dasar dari karak merk Valentin ini selama kurang lebih sudah 2 tahun.
Biasanya saya mengambil barang di pasar Legi Solo.
Jadi mohon yang bisa membantu saya memberitahu dimana lokasi produksi perusahaan ini, kontak email saya di pramudita.aditya@gmail.com.
Terima kasih