Minggu, 09 September 2007

Hipotesa Getuk Goreng Achmad Jahiri

Getuk goreng adalah penganan khas Sokaraja yang manis dan gurih, dibuat dari singkong dan dibumbui gula kelapa. Getuk goreng ditemukan secara tidak sengaja pada tahun 1918 oleh Sanpirngad, seorang penjual nasi keliling di daerah Sokaraja. Pada saat itu getuk yang dijual tidak laku, sehingga beliau mencari akal agar getuk tersebut masih bisa dikonsumsi. Kemudian, getuk yang tidak habis dijual pada hari itu dia goreng dan dijual lagi. Ternyata, makanan baru tersebut digemari oleh para pembeli. Saat ini getuk goreng dapat dengan mudah ditemui di sepanjang jalan di Sokaraja. Getuk yang digoreng juga bukan lagi getuk yang tidak laku dijual, melainkan sengaja dibuat untuk digoreng. Makanan khas ini bukan hanya menjadikan Sokaraja terkenal, tetapi lebih dari itu juga mampu menopang, bahkan menjadikan perekonomian masyarakat setempat maju.


Hampir setiap sore, di daerah Sokaraja sepanjang 3 kilometer, padat oleh bus-bus yang sengaja datang membeli oleh-oleh getuk tersebut. Mereka memadati hampir setiap toko yang menyediakan getuk Sokaraja. Di Sokaraja tidak kurang dari 40 toko yang menjajakan getuk goreng dengan menyerap tenaga kerja sampai ratusan orang, mulai dari pembuat sampai pelayan toko.Untuk
memproses ketela pohon menjadi getuk yang membutuhkan waktu kira-kira tiga hari. Setelah itu mengupas ketela pohon kemudian mengukusnya. Lalu, ketela yang sudah matang dikukus, ditumbuk - tumbuk dan dicampurkan dengan gula jawa yang berwarna kecoklatan. Baru setelah itu diangin-anginkan dan dibiarkan antara satu sampai dua hari. Setelah itu diiris-iris, dimasukkan dalam tepung beras dan langsung digoreng.


Tidak ada komentar: